Korps HMI-Wati
Cabang Gowa Raya bekerjasama dengan DPP Himpunan Pemuda Pelajar
Mahasiswa Sinjai (HIPPMAS) mengadakan Diklat Jurnalistik pada
28-30 Desember 2012. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Dinas Kesehatan
Kota Makassar.
Acara Open Ceremony, dibuka secara resmi oleh Ketua Umum DPP HIPPMAS, Ali Kamar. Dalam sambutannya beliau berharap kegiatan ini akan melahirkan kader-kader yang mampu menghidupka kembali Pers Mahasiswa, Majalah Toppekkong milik DPP HIPPMAS dan Bulletin Ekshati milik KOHATI.
Pukul 19.30 wita materi pertama Teori Komunikasi oleh Alumnus Zainuddin, Sos, beliau memaparkan bagaimana psikologi komunikasi. Kemudian materi kedua Sejarah Pers Mahasiswa oleh Dr. Arqam Azikin. Pers Mahasiswa lahir karena keinginan sejarah, justru karena dilarang makanya dibuat,” ujarnya. Selanjutnya, materi Ketiga Dasar-dasar Jurnalistik oleh Kanda Irfan Wahab.
Hari kedua, materi keempat Teknik Wawancara oleh Suryani Musi. Materi kelima Teknik Reportase dan Menembus Narasumber oleh Kanda Edy Arsyad. “Wartawan mesti memiliki sikap skeptis, yaitu sikap yang tidak mudah mempercayai sesuatu, sebelum melakukan kroscek, ujarnya. Diakhir materi, peserta diklat diberikan tugas menuliskan kelebihan dan kekurangan diklat jurnalistik ini, sebagai evaluasi untuk panitia pelaksana.
Pukul 16.30 wita materi keenam kode etik oleh Nurdin Amir, wartawan Trans TV. Beliau banyak bercerita tentang bagaimana semestinya Jurnalis menjaga sikap dan mempertahankan idealismenya meskipun berada dalam kepentingan pemilik media tempat dimana jurnalis itu bekerja.
Selanjutnya materi ketujuh teknik penulisan straight news dan feature oleh Latifah Ulfah,Spd.I, wartawan Harian Fajar. Materi ini, lebih banyak menekankan praktek daripada teori. Sebab, ilmu jurnalistik adalah ilmu terapan bukan teori. Setelah materi ini, Steering Committee memberikan penugasan.
Selanjutnya pukul 20.30 wita masuk materi kedelapan Foto Jurnalistik oleh Zulyah, beliau adalah aktivis Forum Lingkar Pena Kota Makassar. Dalam pemaparannya beliau mengatakan bahwa dalam memotret, yang perlu diperhatikan adalah momen.Selanjutnya pukul 23.00 wita materi kesembilan Manajemen Redaksional dan Bahasa Jurnalistik oleh Hasbi Zainuddin.
Minggu, 30 Desember 2012 pukul 09.00 wita sebelum materi kesepuluh masuk, peserta diajak berpikir diluar “Kotak” oleh Muhammad Riadi. Sekitar pukul 13.15 wita materi teknik penulisan essay masuk yang dipaparkan oleh Muhammad Ridha, penulis buku Sosiologi Waktu Senggang : Eksploitasi Dan Komodifikasi Perempuan Di Mal. Peserta pun diminta untuk membuat tulisan essay setelah pemateri memaparkan teori.
Usai materi ini, peserta mengunjungi Kantor Redaksi Tribun di Jl Cenderawasih No. 430 Makassar. Rombongan diterima oleh Nur Thamzil Thahir selaku Korlip Harian Tribun Timur.Kedatangan peserta ke sini supaya mereka dapat memahami proses penerbitan sebuah media cetak khususnya Koran.
Selanjutnya, usai kunjungan media, peserta ditugaskan untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama mengikuti diklat jurnalistik, dengan membuat Bulletin. Ini adalah tugas akhir, untuk mengukur sejauh mana kemampuan peserta dalam menulis.
Acara ini kemudian ditutup oleh Sekretaris Umum HMI Cabang Gowa Raya Priandi Dewa Raja. Besar harapannya, semoga ilmu yang didapatkan oleh peserta dapat bermafaat dan mampu menghidupkan kembali Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) Cabang Gowa Raya yang sempat vakum.
Acara Open Ceremony, dibuka secara resmi oleh Ketua Umum DPP HIPPMAS, Ali Kamar. Dalam sambutannya beliau berharap kegiatan ini akan melahirkan kader-kader yang mampu menghidupka kembali Pers Mahasiswa, Majalah Toppekkong milik DPP HIPPMAS dan Bulletin Ekshati milik KOHATI.
Pukul 19.30 wita materi pertama Teori Komunikasi oleh Alumnus Zainuddin, Sos, beliau memaparkan bagaimana psikologi komunikasi. Kemudian materi kedua Sejarah Pers Mahasiswa oleh Dr. Arqam Azikin. Pers Mahasiswa lahir karena keinginan sejarah, justru karena dilarang makanya dibuat,” ujarnya. Selanjutnya, materi Ketiga Dasar-dasar Jurnalistik oleh Kanda Irfan Wahab.
Hari kedua, materi keempat Teknik Wawancara oleh Suryani Musi. Materi kelima Teknik Reportase dan Menembus Narasumber oleh Kanda Edy Arsyad. “Wartawan mesti memiliki sikap skeptis, yaitu sikap yang tidak mudah mempercayai sesuatu, sebelum melakukan kroscek, ujarnya. Diakhir materi, peserta diklat diberikan tugas menuliskan kelebihan dan kekurangan diklat jurnalistik ini, sebagai evaluasi untuk panitia pelaksana.
Pukul 16.30 wita materi keenam kode etik oleh Nurdin Amir, wartawan Trans TV. Beliau banyak bercerita tentang bagaimana semestinya Jurnalis menjaga sikap dan mempertahankan idealismenya meskipun berada dalam kepentingan pemilik media tempat dimana jurnalis itu bekerja.
Selanjutnya materi ketujuh teknik penulisan straight news dan feature oleh Latifah Ulfah,Spd.I, wartawan Harian Fajar. Materi ini, lebih banyak menekankan praktek daripada teori. Sebab, ilmu jurnalistik adalah ilmu terapan bukan teori. Setelah materi ini, Steering Committee memberikan penugasan.
Selanjutnya pukul 20.30 wita masuk materi kedelapan Foto Jurnalistik oleh Zulyah, beliau adalah aktivis Forum Lingkar Pena Kota Makassar. Dalam pemaparannya beliau mengatakan bahwa dalam memotret, yang perlu diperhatikan adalah momen.Selanjutnya pukul 23.00 wita materi kesembilan Manajemen Redaksional dan Bahasa Jurnalistik oleh Hasbi Zainuddin.
Minggu, 30 Desember 2012 pukul 09.00 wita sebelum materi kesepuluh masuk, peserta diajak berpikir diluar “Kotak” oleh Muhammad Riadi. Sekitar pukul 13.15 wita materi teknik penulisan essay masuk yang dipaparkan oleh Muhammad Ridha, penulis buku Sosiologi Waktu Senggang : Eksploitasi Dan Komodifikasi Perempuan Di Mal. Peserta pun diminta untuk membuat tulisan essay setelah pemateri memaparkan teori.
Usai materi ini, peserta mengunjungi Kantor Redaksi Tribun di Jl Cenderawasih No. 430 Makassar. Rombongan diterima oleh Nur Thamzil Thahir selaku Korlip Harian Tribun Timur.Kedatangan peserta ke sini supaya mereka dapat memahami proses penerbitan sebuah media cetak khususnya Koran.
Selanjutnya, usai kunjungan media, peserta ditugaskan untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama mengikuti diklat jurnalistik, dengan membuat Bulletin. Ini adalah tugas akhir, untuk mengukur sejauh mana kemampuan peserta dalam menulis.
Acara ini kemudian ditutup oleh Sekretaris Umum HMI Cabang Gowa Raya Priandi Dewa Raja. Besar harapannya, semoga ilmu yang didapatkan oleh peserta dapat bermafaat dan mampu menghidupkan kembali Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) Cabang Gowa Raya yang sempat vakum.
0 komentar:
Posting Komentar